Press enter to see results or esc to cancel.

Berikut Video Dokumenter ke Makam Cut Nyak Dhien Di Sumedang, Jawa Barat.
https://www.youtube.com/watch?v=OxS5AW73oNk

"Kami memang hancur tapi tak ada kata menyerah" Cut Nyak Dhien adalah simbol perempuan Aceh dan Indonesia. Karena kehebatannyaCutnyak memimpin ribua orang pasukan Inong Balee (Janda-janda yang telah ditinggal suami syahid di medan perang) berperang melawan benteng-benteng Belanda Untuk menghentikan kolonialisme di bumi Serambi Mekah Penulis belanda pernah menggambarkan bagaimana Perempuan Aceh gagah dan berani adalah perwujudan lahiriah yang tak kenal menyerah yang setinggi-tingginya. Bahkan ketika di medan tempur perempuan Aceh lebih berani mati ketimbang kaum lelaki. Bahwa tidak ada bangsa yang lebih pemberani dan fanatik seperti bangsa Aceh dan kaum wanita Aceh melebihi kaum bangsa manapun. wanita Aceh pantang meneteskan air mata. Hal ini dibuktikan oleh Cutnyak Dhien, meski suaminya Teuku Umar telah dibunuh oleh Belanda tak mengendorkan kobaran semangatnya untuk melanjutnya perjuangan. hingga tak ada kata menyerah hinggar akhir hayatnya sampai di asing jauh dari tempat lahirnya. #cutnyakdhien #pahlawanwanita #aceh
Depan Masjid Teungku Chik di Tiro

Hujan yang cukup deras membasahi setiap kain yang melekat di badan tak menyurutkan semangat kami untuk menelusuri jejak "Indatu" kami warga Aceh yakni pahlawan Nasional Tengku Chik di Tiro.

Usai menyambangi makam Tgk Chik Ditiro yang bernama Muhammad Saman yang dimakamkan di Indrapuri, Aceh besar. Esoknya kami melanjutkan perjalanan ke makam Tgk Chik Ditiro yang bernama Muhammad Amin di temani pemerhati Sejarah Aceh Pang Muda @khalidmuttaqin dan lembaga @beulangongtanoh kami menyusuri setiap sudut pidie menyaksikan peninggalan peradaban Aceh yang masih tersisa.

Oh ya, Tengku Chik Ditiro sendiri adalah gelar yang di sematkan kepada tokoh yang dianggap sangat berjasa untuk perjuangan, kemudian nama Tiro sendiri adalah daerah tokoh tersebut dilahirkan.


Saat menyusuri kabupaten pidie, kami singgah di berbagai lokasi peninggalan sejarah. Salah satunya adalah mesjid tua ratusan tahun peninggalan Teungku Chik yang sudah nyaris roboh tak terawat  dan juga menyaksikan balai yang ratusan tahun lalu Teungku mengajari muridnya tentang berbagai pengetahuan.

Sat ini kondisi sudah terbalik. Seperti masjid peninggalannya kubahnya hampir roboh, kayu-kayu yang menjadi bahan utama masjid sudah terlihat lapuk. Cukup prihatin melihat peninggalan sejarah "Indatu" orang Aceh sudah tak dirawat oleh penerusnya. padahal disinilah basis perjuangan dulu dimulai, bahkan Hasan Tiro ( Cucu Tgk Chik Tiro) mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka untuk melawan kolonialisme bangsa kita sendiri juga berada di daerah ini.

Di Tugu Makam Tgk Chik Di Tiro, Pidie

Sudah saatnya kita sebagai Rakyat Aceh bergerak untuk melestarikan peninggalan tokoh bangsa yang masih tersisa. Kalau bukan kita siapa lagi.
Yuk bantu pedir Museum Manuscrip dan Aceh Darussalam Academi untuk menggalang dana rehabilitasi mesjid ini!

-Muhammad Irwan
Muhammad Irwan Saat memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Penuh sesak dan riuh di ruang  sakral yang biasa digunakan untuk yudisium mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tak banyak yang kukenal dari mereka kecuali beberapa orang senior dan beberapa teman seangkatan yang masih tersisa.

Saya termasuk salah satu mahasiswa yang kelulusannya lebih lama dibandingkan dengan kebanyakan teman-teman yang lulus tepat pada waktunya bahkan  juga dengan predikat IPK yang sempurna.

Bukannya tidak menginginkan lulus tepat pada waktu bahkan dengan predikat yang sempurna, sungguh sangat saya inginkan waktu itu. Namun, seiring berjalannya waktu. harapan akan lulus cumlaude dan tepat waktu bukan lagi hal utama yang saya prioritaskan. Mengingat harus bekerja sambil kuliah juga sering di beri petuah dari alumni bahwa lulus cumlaude tapi kolot sungguh tak ada artinya di dunia nyata. Lebih baik lulus pada waktu yang tepat dengan segudang pengalaman dibanding lulus tepat waktu tapi nihil pengalaman.

Atas dasar itulah ditahun pertama kuliah ku targetkan menjadi tahun organisasi dan akademisi. Bagiku, tidak cukup aku hanya belajar hardskill di balik meja kuliah tanpa softskill dan networking yang baik. Kuliah ini saatnya membangun relasi sebanyak-banyaknya untuk mensupport mimpiku. Tidak tanggung-tangguang, aku mengikuti 5 organisasi di fakultas dan satu organisasi universitas. Di fakultas aku menjabat beberapa bidang organisasi mulai dari staff Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKO) kemuadian meminpin Organisasi ini, staff Desain Grafis (UKM Seni), staff Penulisan Karya Tulis Ilmiah (UKM KSM-CM), Ketua BEM FISIP Unimal, dan Creatif Officer  Jaroe Aceh Youth Community (JAY-C). untuk organisasi Keluarga Mahasiswa Bidik Misi (KAMADIKSI). Tidak hanya aktif di kampus, sebagai penerima Beasiswa Bidikmisi, aku pun berusaha untuk optimal berkontribusi di BidikMisi. Ya, aku menjadi Mahasiswa Bidikmisi Prestasi Unimal mewakili beberapa ajang perlombaan tingkat Nasional

Konsisten dengan komitmenku, aku harus baik dalam nilai akademik. Targetku waktu itu cukup tinggi, minimal 4,00. Namun, aku tersadar dengan kondisiku. Waktuku tidak hanya untuk belajar saja, akan tetapi akupun harus profesional dalam berorganisasi. Alhamdulillah, meski agak turun dari targetku menjadi 3,73, setidaknya aku dapat mengimbanginya dengan prestasi organisasi.
Setiap detik hariku di tahun kedua ini begitu berarti. Puluhan kepanitiaan Event ku ikuti di sela waktu senggang ku, dari skala lokal hingga skala nasional.

Banyak hal baru yang kupetik di tahun berikutnya. Hal yang paling berharga ku dapatkan adalah pelajaran hidup dan sosialisasi. Baru di tahun ketiga aku bisa membaur dengan teman-temanku yang memiliki tipikal “berseberangan” dengan ku. Melalui BEM FISIP, Allah mengajarkan segalanya mengajarkan tentang berbagi dan mengajarkan tentang arti persahabatan Jumlah teman yang kita miliki akan sangat banyak ketika kita menghitungnya. Namun itu semua akan berubah menjadi sedikit pada saat kita berada dalam kondisi sulit. Oragnisi ini telah banyak mengajarkanku.



Beberapa bulan yang lalu adalah bulan penuh pergulatan. Usai sidang lalu revisi sembari mengurusi persyaratan- persyaratan yudisium yang begitu pelik. Usai melengkapi syarat yudis, ternyata tak jadi yudis di bulan tersebut dan harus menunggu beberapa bulan lagi. Bahkan ada kawan-kawan yang sudah antri sejak bulan mei lalu.

Selama menjadi mahasiswa saya merasakan banyak hal di perjalanan ini.terkadang hampir rapuh, butuh kekuatan dan kesabaran ekstra full untuk menjalaninya. Faktor yang membuatku bertahan di perjalanan akademik ini adalah orang tuaku. Wajah mereka kerap kali menyambangi pelupuk pelupuk mataku. Karena mereka aku bisa sampai ke fase yang jauh ini.



Orang tuaku merupakan motivasi terbesarku menuntaskan apa yang telah kumulai. Motivasi selanjutnya adalah aku tak mau mengecewakan jutaan rakyat Indonesia yang telah menyumbangkan pajaknya untuk aku bisa kuliah yang berikan melalui program Bidikmisi.
Hari ini aku memulai dengan senyuman.kulihat matahari juga ikut mengaminkan. Hati gundah gulana menunggu keabsahan sarjana ku telah tiba. Kini aku patut berbangga atas pencapaian yang diberikan Allah. Saatnya menata kembali impian2 yang belum dituntaskan.

Kini karena Bidikmisi banyak impian bisa diukir menjadi kenyataan. But, the battle is so far from ending. Perjuangan harus dilanjutkan agar sukses kuliah juga bisa berarti dalam sukses pekerjaan dan mengabdi bagi bangsa dan negara.[]


Muhammad Irwan
(Almunus Ilmu Komunikasi Unimal)

BJ Habibie

Assalamu'alaikum...
Untuk renungan kita bersama...

REALITA .....
BJ HABIBIE
Ternyata kembali ke nol .... tidak ada yang dapat  dibanggakan.... dulu bangga dengan jabatan apa itu Nakhoda apa itu KKM apa itu Direktur apa itu Bos perusahaan  besar     ......... busiiiit semua 🤭🤭🤭😭😭😭😭😭😭.                             

Ungkapan Hati BJ Habibie soal akhirat  yang bikin merinding
8 Jan 2019

NONSTOPNEWS.ID - Pidato BJ Habibie viral. Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya.

SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT.

KALAULAH SEMPAT ? Renungan utk kita semua !!!!
--------------------( by BJ Habibie ketika berpidato di Kairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat .Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama." )

Sepi penghuni...
Istri sudah meninggal... 
Tangan menggigil karena lemah...
Penyakit menggerogoti sejak lama...
Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

Tiga anak, semuanya sukses... berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri...
» Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... »
Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... »
Dan ada pula yang jadi pengusaha ...

Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol » semuanya kaya raya...

Namun....
Saat tua seperti ini dia "merasa hampa", ada "pilu mendesak" disudut hatinya..

Tidur tak nyaman...
Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yg penuh kenangan

Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...

Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya....
Dari sudut mata ada air yang menetes.. rindu dikunjungi anak-anak nya

Tapi semua anak nya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...
Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....

Sudah terlanjur melemah...

Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak...
sepanjang waktu .... 

Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya... atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti_
Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...
yang pasti hanyalah KEMATIAN.
Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya..._
Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...
Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang..._
Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?

Kira-kira jika malaikat "datang menjemput", akan seperti apakah kematian nya nanti.

Siapa yang akan memandikan ?

Dimana akan dikuburkan ??

Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?

Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?
Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula...
Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ???
Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???
Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama???  Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja..._

"Kalau lah sempat" menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya...

"Kalau lah sempat" dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang...... 

"Kalau lah sempat" memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan..... 

"Kalau lah sempat" membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan...

Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi "Amal Penolong" nya ...

Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan

Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan & diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'meneteskan air mata' mendoakan orang tuanya.

Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama...

"KALAULAH SEMPAT"

Mengapa kalau sempat ?
Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ?  Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri.  Kenapa kita tidak lebih serius?
Menyiapkan 'bekal' untuk menghadap-Nya dan 'Mempertanggung Jawabkan kepadaNya?
Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang  bisa  melalaikan.....

Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang & kekal di akhir hidup kita.

( bagi yang  menyebarkan catatan ini semoga menjadi sodaqoh ilmu & ladang amal Shaleh)_

Teruslah menjadi  "si penabur  kebajikan" selama hayat masih dikandung badan meski hanya sepotong pesan.

Semoga Bermanfaat...🙏

Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie

Beberapa hari yang lalu saat aku di Banda Aceh, ada seorang teman WA aku
"Wan, Tanggal 9 minta tolong ambil video di pesta aku dong" pintanya
"Aku lagi di Banda ni gmn?takutnya belum pulang di tanggal itu" jawabku
"Tolong dong, kamu ambil nanti yah. Taggal 9 Jam 8 udah ada di rumah aku ya" mohonnya sambil menambah emoticon tangan menyatu
" Baiklah Insyaallah aku usahakan"

Tibalah hari H nya yaitu hari ini tanggal 9. Aku meluncur dari rumah menuju tempatnya yang jaraknya lebih dari 29 KM melewati jalan lintas Medan Banda Aceh.

Sesampai disana, sembari menunggu kawanku dari Bireuen yang aku minta ikut bantu aku ambil video,aku menghubungi kawan yang memesan video ini.

"Halo mbak O.... Aku udah di TKP ini tapi nunggu kawan bentar baru masuk"
" Waduh Wan mohon maaf orang ambil videonya sudah ada ni" jawabnya via handphone.
"jadi ngapain mbak minta tolong saya kalo orang ambil video sudah ada"tanyaku
"Mohon maaf wan" jawabnya

Langsung aku tutup telpon sekalian putar arah untuk pulang.

Terimakasih kawanku, atas ke plin plananmu ( tidak jelasan) telah terbuang beberapa waktuku. Sebenarnya aku tak marah, dendam apalagi. Sedikit kecewa iya. Mungkin ini hal sepele bagi kamu. Tapi tau tidak. Seandainya aku gak memutuskan join di agendamu ada order lain yang aku dapatkan.mungkin dari segi finansial lebih menguntungkan dan nyatanya aku tolak. Seandainya lagi aku gak memutuskan ikut ke agendamu mungkin aku bisa wekend di Banda Aceh tanpa harus buru2 pulang hanya karena acaramu[]

By : Muhammad Irwan

diskusi di ruang tamu Markas Rumbia, Banda Aceh
Berdiskusi ringan di Markas Rumbia dengan beberapa tokoh Aceh yang menetap di Pulau Jawa.
——-
Rumbia merupakan organisasi yang berkomitmen untuk membangun ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan energi terbarukan dan peningkatan pengetahuan mengenai energi bersih. bahwa untuk mewujudkan komunitas yang sejahtera, energi terbarukan harus dimanfaatkan dalam kegiatan rumah tangga dan bermasyarakat. Bekerja sama dengan pemerintah dan sejumlah kelompok masyarakat, Rumbia tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai energi bersih dan konsumsi energi, tetapi juga memberikan pelatihan, edukasi, dan strategi konkrit yang dibutuhkan untuk menuju masyarakat bijak energi. berdiri sejak desember 2016 lalu