Press enter to see results or esc to cancel.

Selamat Jalan Pahlawan Keluargaku

Makwa yang lingkaran merah

Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Saya baru saya kehilangan satu lagi orang terkasih dalam hidup saya. Beliau layaknya orang tua kedua bagi saya kebaikan beliau hampir setara dengan orang tua sendiri.

Beliau adalah makwa (kakak kandung dari mamak saya Aceh-red)   Yang tinggal di Jeulikat, Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Tepat jam 4 pagi beliau telah berpulang kerahmatullah setelah mengalami penyakit lumpuh hampir 5 tahun lamanya.

Kebaikannya dungguh luar biasa bagi keluarga saya. Bagaimana tidak. Sering mamak saya bercerita kepada saya bahwa saat awal pernikahannya dengan ayah. Orang yang paling pertama yang modalin untuk kehidupan kami adalah kakaknya yg meninggal hari ini.

Tidak hanya itu sering kali jika saya sekarat uang saat sekolah dulu bahkan kuliah. Beliaulah salah satu pahlawan yang siap sedia membantu meringankan hal itu. Padahal penghasilan beliau hanya dari pensiunan Almarhum suaminya yang seorang hakim. Tapi selalu saja ada cara untuk membantu kami.

Bahkan selain kebaikannya yang tak terbalaskan, beliau juga sanggup mendidik anak anaknya jadi orang yang saleh dan salehah.

Hari ini yang jadi imam menyalatkan beliau adalah anaknya dan diikuti puluhan jamaah lainnya.

Selamat jalan “makwa” ku semoga kebaikannmu memuluskan jalan ke surga.

Saya jadi ingat  apa yang dikatakan Ustadz Abu Zubair Hawaary, Lc ntik ketika kelak saya mening Siapa yang akan menyolatkan kelak ?



                         
Saudaraku...
Sudahkan engkau memilih orang-orang yang akan berdiri kelak mengisi shaf-shafmu, dibelakang jenazahmu ketika kamu disholatkan?

Pertanyaan yang aneh, dan barangkali malah membingungkan. Apa mungkin kita memilih orang-orang yang menyolatkan jenazah kita? Apa mungkin kita memilih orang-orang yang mendoakan kita

Adalah hal yang lazim, bahwa biasanya yang menyolatkan seseorang adalah orang yang mencintainya, teman-teman dekatnya, karib kerabat dan orang-orang yang mengenalnya. Merekalah yang lazimnya berdiri kelak di shaf, dibelakang jenazahnya ketika di sholatkan.

Sudahkah anda berfikir?
Siapakah kelak yang menangis disisi anda, ketika anda meregang nyawa, mengembuskan nafas terakhir dan mentalqilkan anda " Laa illaha ilallahu"?

Sudahkah anda berfikir?
Siapakah kelak yang akan memandikan jasad anda dan mengkafankan tubuh anda ?

Sudahkah anda berfikir?
Siapakah kelak yang akan menyolatkan anda, mengantarkan ke kuburan, bahkan menurunkan ke liang lahat?.

Lalu siapa pula yang berdiri dan berdoa kepada Allah Subhana wa Ta'ala, agar engkau diberi keteguhan, saat ditanya malaikat di alam barzah.

Sekarang cobalah lihat ketika jenazah diantar ke kuburan? Cobalah lihat, siapa yang mengantar ke kuburan?

Bukankah orang-orang yang sama seperti yang diantar? Bukankah orang-orang yang sama, yang dekat, yang ketika di dunia saling mengenal dan mencintai?


Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :

"Jangan kamu bersahabat, melainkan dengan orang mukmin, dan jangan berikan makan, kecuali kepada orang yang bertakwa." (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi).

Bukankah perumpamaan teman yang baik seperti penjual wangi-wangian?
Sedangkan perumpamaan teman yang buruk, seperti pandai besi?



Saudaraku...
Inilah realita didunia, lebih baik kita menelan pil pahit di dunia, daripada kita menelan pil pahit di yaumil qiyamah kelak.



Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan (shalat jenazah) oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun, melainkan Allah akan memperkenankan syafa'at ( do'a) mereka untuknya." (HR. Muslim No. 948).

Tidaklah kita ingin orang-orang Sholeh, mendoakan disampingmu, ketika anda wafat? Lalu mentalqinkanmu, lalu memandikanmu, mengkafankanmu, menyolatkanmu, mengantarkan dan menurunkan jenazahmu ke liang lahat sesuai sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam?

Kemudian setelah itu mereka menengadahkan kedua tangan, berdoa kepada Allah Subhana wa Ta'ala, memintakan ampunan untukmu. Tidak pernahkah engkau membayangkan, betapa indahnya ini?

Ketahuilah, ketika anda wafat, orang yang bersedih adalah orang-orang yang mengenal anda. Ketahuilah, ketika anda wafat, orang yang menangis adalah orang yang mengenal anda.



Maka dari sekarang, wahai saudaraku...

Pilihlah orang-orang yang akan menyolatkanmu kelak dan yang mendoakammu kelak. Apakah engkau akan memilih orang-orang Sholeh atau orang-orang yang bermaksiat?

Apakah engkau mengira, bahwa kelak yang akan mendo'akan dan menyolatkanmu adalah orang-orang yang mengajakmu ke majelis ilmu (taman-taman surga) atau orang yang mengajakmu bermain bola? Yang mengajakmu hura-hura, yang mengajakmu menonton sinetron atau drama?

Apakah engkau ingin yang menyolatkanmu kelak adalah orang-orang yang rajin membaca Al-Qur'an dan ketika berbicara mengatakan “Qalallahu atau Qala Rosulullahu Shalallahu 'Alaihi Wasallam?” Ataukah orang yang selalu berkata kasar, kotor, keji dan menyampaikan berita-berita yang tidak baik kepada anda?

Siapa yang anda inginkan menyolatkan anda kelak?

Apakah yang anda pilih orang-orang yang berdiri shaf-shaf sholat lima waktu dimasjid masjid kaum muslimin? Ataukah orang yang tidak sholat, sibuk bermain gitar, domino dsb ?

Pilih saudaraku...

Oleh karena itu, jangan berteman kecuali dengan orang-orang Sholeh, jangan bersahabat, kecuali dengan orang yang bertaqwa dan berusahalah untuk bersahabat dengan orang-orang mukmin yang bertauhid dan tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun.

Mudah-mudahan kelak mereka yang akan mendo'akanmu dan mereka yang akan menyolatkanmu, sehingga mereka yang menjadi syafaatmu di yaumil akhir kelak. Aamiin...

*



Tags