Berguru pada Tokoh Inspiratif
Bersama dua guru besar saya. Yang satu penulis muda
yang sangat berbakat (sama produktifnya dengan Bang Masriadi Sambo) sekaligus
dosen di salah satu Universitas di wilayah Pasee. Beliau sudah menamatkan
pendidikan S2 dengan capaian tercepat. Dan jika saja segera melanjutkan S3,
boleh jadi beliau akan mendapat gelar doktor termuda. Ya, dialah Kak Asmaul
Husna.
Satu lagi adalah seorang pengamat teroris sekaligus
antropolog yang wajahnya kerap muncul kita di TV One. Pendapat beliau kerap
menjadi acuan ketika aksi teroris memporak-poranda negeri ini. Ya, beliau
adalah Pak Al-Chaidar yang juga penulis buku "Aceh Bersimbah
Darah". Sebuah buku yg memuat
bagaimana kekejian yg dilakukan aparat keamanan saat konflik Aceh berlangsung. Sampai-sampai
buku ini menjadi Mega Best Seller yang dicetak ribuan eksemplar. Tidak hanya
itu, beliau juga harus lari ke luar negeri untuk menyelamatkan diri karena
banyak pihak yang tidak suka kasus ini di ungkap.
Saya sangat kagum pada keduanya. Pak Al-Chaidar
adalah alumnus Universitas Indonesia (UI). Selaku pembina UKM-KSM Minority, ada
banyak cerita menarik saat beliau kuliah di UI yg sering diceritakan pada kami.
Beliau menceritakan bahkan hanya dengan selembar surat, perjalanan beliau telah
tembus ke berbagai benua.
Tidak sampai di situ, Al-Chaidar juga telah menempuh
pendidikan di Jerman dan Belanda, namun tidak selesai karena ketertarikannya
pada dunia traveling dan keliling dunia untuk belajar secara bebas.
Istrinya juga tak kalah hebat, yaitu Bu Nanda
Amalia. Beliau adalah seorang dosen muda di Fakultas Hukum Unimal dan juga
pembina di UKM yang sama. Bu Nanda selalu membimbing kami sepenuh hati, apalagi
mengenai penulisan, beliaulah orang yang paling kami "hindari" karena
salah penempatan titik koma saja beliau akan koreksi hingga detail. Hal ini
dilakukan demi mendidik mahasiswa agar cerdas dan menghasilkan karya yang
berkualitas.
Pantas lah dalam Alquran disebutkan " lelaki
yang baik hanya untuk wanita yang baik,"
dan saya telah melihatnya dari sosok Pak Al-Chaidar dan Bu Nanda.
Sungguh Alquran tak ada keraguan di dalamnya.
Belajar dari sosok tersebut, saya akan terus memompa
diri untuk tetap menulis. Saya akan menulis satu persatu sosok di atas dengan
tema " 10 Hari Menulis Sosok". Semoga Alllah memberikan panjang usia
untuk saya menuliskan kekaguman terhadap dua sosok inspiratif tersebut.
By: Muhammad Irwan
Similar to this Post
MUHAMMAD IRWAN
Desainer Grafis, Traveller dan Blogger
- Menyusuri Jejak teungku Chik Di Tiro
- E-book Gratis
- mencari Jejak Sosok Pahlawan Cut Nyak Dhien yang di Asingkan ke Sumedang oleh Belanda
- KONFLIK KEKUASAAN POLITIK
- Terimaksih Bidikmisi untuk Sarjanaku
- GALLERI
- Tapak Tilas Gunung Seulawah Agam part 2
- Pers Rilis
- Menulis cerpen dalam sekali duduk
- TAPAK TILAS GUNUNG SEULAWAH AGAM PART 3