Terimaksih Bidikmisi untuk Sarjanaku
Muhammad Irwan Saat memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi |
Penuh
sesak dan riuh di ruang sakral yang
biasa digunakan untuk yudisium mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tak banyak yang
kukenal dari mereka kecuali beberapa orang senior dan beberapa teman seangkatan
yang masih tersisa.
Saya
termasuk salah satu mahasiswa yang kelulusannya lebih lama dibandingkan dengan
kebanyakan teman-teman yang lulus tepat pada waktunya bahkan juga dengan predikat IPK yang sempurna.
Bukannya
tidak menginginkan lulus tepat pada waktu bahkan dengan predikat yang sempurna,
sungguh sangat saya inginkan waktu itu. Namun, seiring berjalannya waktu.
harapan akan lulus cumlaude dan tepat waktu bukan lagi hal utama yang saya
prioritaskan. Mengingat harus bekerja sambil kuliah juga sering di beri petuah
dari alumni bahwa lulus cumlaude tapi kolot sungguh tak ada artinya di dunia
nyata. Lebih baik lulus pada waktu yang tepat dengan segudang pengalaman
dibanding lulus tepat waktu tapi nihil pengalaman.
Atas
dasar itulah ditahun pertama kuliah ku targetkan menjadi tahun organisasi dan
akademisi. Bagiku, tidak cukup aku hanya belajar hardskill di balik meja kuliah
tanpa softskill dan networking yang baik. Kuliah ini saatnya membangun relasi
sebanyak-banyaknya untuk mensupport mimpiku. Tidak tanggung-tangguang, aku
mengikuti 5 organisasi di fakultas dan satu organisasi universitas. Di fakultas
aku menjabat beberapa bidang organisasi mulai dari staff Himpunan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi (HIMAKO) kemuadian meminpin Organisasi ini, staff Desain Grafis
(UKM Seni), staff Penulisan Karya Tulis Ilmiah (UKM KSM-CM), Ketua BEM FISIP
Unimal, dan Creatif Officer Jaroe Aceh
Youth Community (JAY-C). untuk organisasi Keluarga Mahasiswa Bidik Misi
(KAMADIKSI). Tidak hanya aktif di kampus, sebagai penerima Beasiswa Bidikmisi,
aku pun berusaha untuk optimal berkontribusi di BidikMisi. Ya, aku menjadi Mahasiswa
Bidikmisi Prestasi Unimal mewakili beberapa ajang perlombaan tingkat Nasional
Konsisten
dengan komitmenku, aku harus baik dalam nilai akademik. Targetku waktu itu
cukup tinggi, minimal 4,00. Namun, aku tersadar dengan kondisiku. Waktuku tidak
hanya untuk belajar saja, akan tetapi akupun harus profesional dalam
berorganisasi. Alhamdulillah, meski agak turun dari targetku menjadi 3,73, setidaknya
aku dapat mengimbanginya dengan prestasi organisasi.
Setiap
detik hariku di tahun kedua ini begitu berarti. Puluhan
kepanitiaan Event ku ikuti di sela waktu senggang ku, dari skala
lokal hingga skala nasional.
Banyak
hal baru yang kupetik di tahun berikutnya. Hal yang paling berharga ku dapatkan
adalah pelajaran hidup dan sosialisasi. Baru di tahun ketiga aku bisa membaur
dengan teman-temanku yang memiliki tipikal “berseberangan” dengan ku. Melalui
BEM FISIP, Allah mengajarkan segalanya mengajarkan tentang berbagi dan
mengajarkan tentang arti persahabatan Jumlah teman yang kita miliki akan sangat
banyak ketika kita menghitungnya. Namun itu semua akan berubah menjadi sedikit
pada saat kita berada dalam kondisi sulit. Oragnisi ini telah banyak mengajarkanku.
Beberapa
bulan yang lalu adalah bulan penuh pergulatan. Usai sidang lalu revisi sembari
mengurusi persyaratan- persyaratan yudisium yang begitu pelik. Usai melengkapi
syarat yudis, ternyata tak jadi yudis di bulan tersebut dan harus menunggu beberapa
bulan lagi. Bahkan ada kawan-kawan yang sudah antri sejak bulan mei lalu.
Selama
menjadi mahasiswa saya merasakan banyak hal di perjalanan ini.terkadang hampir
rapuh, butuh kekuatan dan kesabaran ekstra full untuk menjalaninya. Faktor yang
membuatku bertahan di perjalanan akademik ini adalah orang tuaku. Wajah mereka
kerap kali menyambangi pelupuk pelupuk mataku. Karena mereka aku bisa sampai ke
fase yang jauh ini.
Orang
tuaku merupakan motivasi terbesarku menuntaskan apa yang telah kumulai.
Motivasi selanjutnya adalah aku tak mau mengecewakan jutaan rakyat Indonesia
yang telah menyumbangkan pajaknya untuk aku bisa kuliah yang berikan melalui
program Bidikmisi.
Hari
ini aku memulai dengan senyuman.kulihat matahari juga ikut mengaminkan. Hati
gundah gulana menunggu keabsahan sarjana ku telah tiba. Kini aku patut
berbangga atas pencapaian yang diberikan Allah. Saatnya menata kembali impian2
yang belum dituntaskan.
Kini karena Bidikmisi banyak impian bisa diukir menjadi kenyataan. But, the battle is so far from ending. Perjuangan harus dilanjutkan agar sukses kuliah juga bisa berarti dalam sukses pekerjaan dan mengabdi bagi bangsa dan negara.[]
Muhammad
Irwan
(Almunus
Ilmu Komunikasi Unimal)
Similar to this Post
MUHAMMAD IRWAN
Desainer Grafis, Traveller dan Blogger
- Menyusuri Jejak teungku Chik Di Tiro
- E-book Gratis
- mencari Jejak Sosok Pahlawan Cut Nyak Dhien yang di Asingkan ke Sumedang oleh Belanda
- KONFLIK KEKUASAAN POLITIK
- Terimaksih Bidikmisi untuk Sarjanaku
- GALLERI
- Tapak Tilas Gunung Seulawah Agam part 2
- Pers Rilis
- Menulis cerpen dalam sekali duduk
- TAPAK TILAS GUNUNG SEULAWAH AGAM PART 3
1 komentar:
Semangat kak:)
BalasHapus