Pahlawan Terbesarku
Bismillah.
“Dan Rabb-mu telah
memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan
hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika
salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka
janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya”
[Al-Isra : 23]
Hari ini aku ingin menceritakan tentang orang yang paling
berjasa dalam hidupku, ya. siapa lagi kalau bukan kedua orang tuaku. sebenarnya
sangat jarang aku menceritakan tentang sosok ini kepada siapapun, apalagi dalam
blog seperti ini.
Basyari nama bapakku dan ibuku Rukiah, mereka adalah sosok
hebat layaknya akar yang telah menyuburkan pohon-pohon hingga menampakkan
kehijauannya.begitulah mereka terhadapku, aku bisa sampai seperti ini bahkan
sampai ke tahap ini tidak lepas dari perjuangan mereka berdua.
kami hidup dari keluarga yang serba berkekurangan dari segi
finansial. bahkan dulu waktu SD aku masih ingat kami sering tidak makan karena
beras dirumah tidak ada. kadangkalanya kami makan pisang yang ditumbuk
(engkhui:aceh-red)agar kami bertahan hidup di hari itu.
sejak aku aku lahir yang aku tahu profesi ayahku Petani. ya,
petani.sedangkan ibuku sebagai peternak kambing dan lembu, sembari membantu
bapak di kebun dan sawah. karena kami memang punya keduanya tidak lantas
membuat hidup kami cukup dari segi ekonomi. kenapa demikian? karena keluarga
kami hidup di desa yang jauh dari akses apapun saat itu.
Aku dan adikku waktu masih kecil |
Tidak hanya itu, ayah dan ibuku membanting tulang demi
menghidupi keluarga. kami memilik 8 orang bersaudara, itu sebabnya porsi
makanan harus lebih bnyak sedangkan pendapatan kurang bisa menampung dengan
jumlah keluarga sebanyak ini, itu sebabnya dulu kami saban hari harus menahan
lapar.
Seiring berjalannya waktu satu persatu kami tumbuh menjadi
dewasa, ekonomi keluarga pun sudah sedikit membaik, dalam artian sudah tidak
lagi menahan lapar seperti dulu.
Walau demikian pelik kehidupan kami, namun tak tak ada
satupun saudara saya yang tak bersekolah. ya ,walaupun kebanyak kakak-kakak saya hanya sampai lulusan
SMA. orang tua saya menanamkan bahwa pendidikan diatas segalanya, pendidikan
adalah cahaya.
By : Muhammad Irwa
Lhokseumawe, 15 Agustus 2019
Similar to this Post
MUHAMMAD IRWAN
Desainer Grafis, Traveller dan Blogger
- Menyusuri Jejak teungku Chik Di Tiro
- E-book Gratis
- mencari Jejak Sosok Pahlawan Cut Nyak Dhien yang di Asingkan ke Sumedang oleh Belanda
- KONFLIK KEKUASAAN POLITIK
- Terimaksih Bidikmisi untuk Sarjanaku
- GALLERI
- Tapak Tilas Gunung Seulawah Agam part 2
- Pers Rilis
- Menulis cerpen dalam sekali duduk
- TAPAK TILAS GUNUNG SEULAWAH AGAM PART 3